Menasihati Wanita

2016-04-03-wanita tulang rusuk

Jika kamu mencoba untuk meluruskannya maka dia akan patah namun bila kamu biarkan maka dia akan tetap bengkok .

Salah satu karakteristik istri yang mencolok dalam mendidiknya adalah, bahwa keburukan istri ketika ingin dirubah membutuhkan tahapan dan proses, sehingga seorang suami tidaklah boleh terlalu memaksakan sesuatu dengan cara bim-salabim aba kadabra.

Hari ini dinasehati dan seketika itu pula akan berubah.

Jika terlalu dipaksakan, sebaik apapun nasehat itu maka akan mental begitu saja.

Hal ini disebabkan karna wanita itu mentalnya lemah sehingga tidak kuat tekanan dan paksaan yang sifatnya instan.

Ketelatenan dan kesabaran dalam memberi nasehat dan bimbingan, serta menghargai proses.

In syaa Allaah akan menghasilkan suatu yang memuaskan dan lebih baik.

Inilah kenapa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berpesan bahwa;

“Jika kamu meluruskannya dengan seketika, niscaya kamu akan mematahkannya” (HR.Bukhari,No:4787 ).

Ingat , disitu ada kata “Seketika” yang artinya tidak boleh tergesa-gesa atau instan, harus sabar dalam menghargai tahapan dan proses.

Dalam mensyarah makna “Seketika” disitu, para ulama ada yang mengatakan dengan kekerasan dan ketidak sabaran.

Namun ada pula yang mengatakan ketergesaan dan ketidaktelatenan.

Namun bisa dikorelasikan bahwa merubah dengan cara nasehat itu membutuhkan proses, kesabaran dan keteletenan.

Meskipun meluruskan istri ini tampak repot dan rumit, para suami tidak boleh putus asa.

Sebab ini sudah menjadi tanggung jawabnya untuk membimbing dan meluruskan istri.

Karna sesuatu yang salah bila tidak diluruskan akan selalu salah, dan perkara yang bengkok bila tidak diluruskan akan tetap bengkok.

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman ;

“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka” (QS.At-Tahrim:6 )

Maksud kalimat :

”Untuk itu nasehatilah para wanita”.

Suatu penegasan kembali bahwa meluruskan wanita adalah dengan cara menasehati, sebab nasehat itu adalah pertengahan antara keras dan lembut.

Syaikh Abdurrahman al Khumaisy, berkata;

“Ketahuilah bahwa nasehat itu adalah pertengahan antara ketegasan dan kelembutan”.

Sebagai mana islam adalah umat washatan
(pertengahan),

Ibnu Jarir at Thabri menjelaskan makna
washatan adalah tidak terlalu keras dan tidak terlalu lembek.

Inilah sikap yang dimaksudkan dalam hadits,
yaitu bagaimana agar tidak terjebak dalam kesalahan yaitu mematahkan tulang rusuk
sebab terlalu keras dan juga tidak membiarkan tulang rusuk tetap bengkok sebab terlalu meremehkan.

Jadi inti dari hadits ini adalah agar setiap lelaki dalam menghadapi wanita adalah dengan cara pertengahan, tidak terlalu keras/kasar namun juga tidak membiarkanya atau meremehkan begitu saja.

Nasehati dengan Lembut……

Maka Ia Akan Mengerti….

Dalam sebuah Atsar dari Aisyah radhiyallahu ‘anha bahwa :

“Wahai para suami, janganlah kau meluruskan kami secara keras/kasar. Oleh karna kami ini bagai tulang yang bengkok, sebab nasehatmu yang kasar tidak akan mudah kami pahami, sedang jika engkau tidak menasehati maka kami akan terus melenceng ”

Sebagai mana dijelaskan oleh para ahli psikolog bahwa ;

Hati wanita itu lembut dan mempunyai daya
sensitif yang tinggi atas apa yang dialaminya.

Sebagai mana misalnya ada seorang suami berkata dengan nada tinggi pada istrinya;
“buatkan saya kopi”, meskipun sang suami
tidak berniatan untuk membentak (bersikap
kasar), namun akan ditanggapi seorang istri bahwa itu adalah suatu bentakan yang kasar, oleh sebab dikatakan dengan nada yang tinggi.

Hal ini sering terjadi dan dialami istri, namun jarang disadari oleh para suami.

Terkadang para suami tidak sadar bahwa istri lebih suka diladeni dengan suara yang lembut ketimbang dengan nada yang keras atau tinggi .

Maka dari itu setelah memahami tabiat wanita bahwa mereka tidak suka dikasari dan sukar dinasehati dengan cara yang kasar.

Maka sudah seharusnya para suami bersikap bijaksana dan penuh kelembutan kepada istri.

Agar, nasehat para suami atas istri tersebut dapat dipahami oleh istri dengan baik.

Sehingga dengan demikian, sang istri akan lebih baik perangainya oleh sebab mampu menerima nasehat dengan baik.

[ Nasehat Wanita Muslimah ]

Istri Sholihah

2016-04-03-istri, sabar, syukur, qana'ah

Duhai istri….

Tak peduli suamimu itu seorang yang egois dan tak pengertian.
Tak peduli suamimu itu seorang pembohong atau pengkhianat.
Tak peduli suamimu itu seorang yang zalim lagi anarkis
Meskipun dia itu seorang yang lalai serta jauh dari ketaatan.
Meskipun suamimu itu banyak melakukan kemaksiatan.
Meskipun dia telah selingkuh dengan seratus wanita di belakangmu.

Ketahuilah…..
Itu tak mengurangi hak suamimu atasmu.
Itu tak mengurangi kewajibanmu untuk berkhidmat pada suamimu.
Dia tetap lah surga dan neraka-mu.
Do’a mu untuknya adalah ibadah.
Nasihatmu untuknya adalah sedekah.
Syukurmu terhadapnya adalah sifat qana’ah.
Sabarmu untuknya berbalas jannah.
In syaa Allaah….

* faedah dauroh ust Abu Nashim Mukhtar
** Beratnyaaaa jadi istri shalehah.. sabar-syukur-qana’ah
** Karena surga itu balasan yang setimpal.

[Via. Teh Lyn]

Amalan Agar Dicintai Orang Lain

10931137_974438862601193_5154151996265105309_nAssalamualaikum ustad, saya mau bertanya, ada kah doa-doa khusus agar kita disenangi orang lain?

Jawab:

Wa ‘alaikumus salam

Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, wa ba’du,

Dalam islam, kita tidak pernah diajari ilmu pelet. Atau ilmu menerbitkan aura untuk mempengaruhi orang lain atau mengundang perhatian orang lain. Namun kita dimotivasi untuk menjadi hamba Allah yang bertaqwa dalam rangka mencari ridha Allah. dan jika Allah telah meridhai kita, maka Allah akan mencintai kita. Kemudian Allah akan membuat masyarakat dengan mudah mencintai kita.

Seperti ini yang dijanjikan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Siapa yang dicintai Allah, maka Allah akan membuat penduduk bumi menerimanya.

Dalam hadis dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ اللَّهَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى إِذَا أَحَبَّ عَبْدًا نَادَى جِبْرِيلَ إِنَّ اللَّهَ قَدْ أَحَبَّ فُلاَنًا فَأَحِبَّهُ فَيُحِبُّهُ جِبْرِيلُ ، ثُمَّ يُنَادِى جِبْرِيلُ فِى السَّمَاءِ إِنَّ اللَّهَ قَدْ أَحَبَّ فُلاَنًا فَأَحِبُّوهُ ، فَيُحِبُّهُ أَهْلُ السَّمَاءِ وَيُوضَعُ لَهُ الْقَبُولُ فِى أَهْلِ الأَرْضِ

Sesungguhnya Allah Ta’ala apabila mencintai seorang hamba, Dia akan memanggil Jibril, “Sesungguhnya Allah mencintai si A, maka cintailah dia.” Lalu Jibrilpun mencintainya. Kemudian Jibril mengumumkan kepada seluruh penghuni langit, “Sesungguhnya Allah mencintai si A, maka cintailah dia.” Akhirnya para penduduk langit mencintainya. Lalu dia dibuat bisa diterima oleh para penduduk bumi. (HR. Bukhari 7485 & Ahmad 8500).

Sebaliknya, ketika seseorang mengupayakan untuk dicintai orang lain, mencari cinta orang lain, namun dengan cara melanggar aturan syariat, justru Allah akan membuat orang lain membencinya. Sebaliknya, jika seseorang berupaya untuk menggapai ridha Allah, meskipun dibenci oleh manusia, Allah akan membuat mereka segan kepadanya.

Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنِ الْتَمَسَ رِضَى اللَّهِ بِسَخَطِ النَّاسِ ، رَضِيَ الله عَنْهُ ، وَأَرْضَى النَّاسَ عَنْهُ ، وَمَنِ الْتَمَسَ رِضَا النَّاسِ بِسَخَطِ اللَّهِ ، سَخَطَ اللَّهُ عَلَيْهِ ، وَأَسْخَطَ عليه الناس

Siapa yang mencari ridha Allah meskipun dimusuhi masyarakat, maka Allah akan meridhainya dan Allah akan buat masyarakat menjadi ridha kepadanya. Sebaliknya, siapa yang mencari keridhaan manusia dengan mengundang murka Allah, maka Allah akan murka kepadanya dan Allah akan membuat masyarakat murka kepadanya. (HR. Ibnu Hibban 276 dan dihasankan al-Albani).

Dicintai Belum Cukup

Di alam ini ada makhluk taat kepada Allah dan ada makhluk yang durhaka. Dan mereka bisa saling akrab sesuai karakternya. Orang baik bisa saling mencintai orang baik.. orang jahat, memihak kepada orang jahat.

Karena itu, sebatas dicintai orang, belum cukup. Bagi muslim, tentu kita ingin yang mencintai kita adalah orang baik, orang yang bertaqwa. Ketika yang mencintai kita adalah orang yang bertaqwa, itu menjadi bukti bahwa kita bagian dari mereka.

Seperti itulah yang diajarkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam doanya.

Dari Muadz bin Jabar radhiyallahu ‘anhu, bahwa salah satu doa yang diajarkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

اللهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ حُبَّكَ وَحُبَّ مَنْ يُحِبُّكَ وَحُبَّ عَمَلٍ يُقَرِّبُنِي إِلَى حُبِّكَ

Ya Allah, aku memohon cinta-Mu, cinta dari orang mencintai-Mu, dan mencintai amal yang bisa mengantarkanku untuk mencintai-Mu. (HR. Ahmad 22109 & Turmudzi 3543).

Tidak ada cara yang paling tepat aar kita dicintai orang lain selain berusaha untuk taat kepada Allah Ta’ala.

Demikian, Semoga bermanfaat..

Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits

Surga Paling Tinggi

CZkwYoNWIAAvnkk

Tanya tadz. Apa nama surga paling atas?

Dari Danu via Tanya Ustadz for Android

Jawaban:
Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, wa ba’du,

Bayangan manusia tidak akan sanggup menjangkau keindahan surga. Puncak kenikmatan ini dirahasiakan oleh Allah Penciptanya. Membuat manusia semakin penasaran dan selalu berharap untuk bisa mendapatkannya.

Continue reading

Kuis Islami

10330221_701081996623932_8282308315848476580_n

Isilah titik-titik di bawah ini dan mohon dijawab dengan jujur di dalam hati kita masing-masing …mohon tdk membaca kebawah sebelum soal dijawab ya… mari kita perhatikan:

1. Allah menciptakan tertawa dan ……….
2. Allah itu mematikan dan ………….
3. Allah menciptakan laki-laki dan ………..
4. Allah memberikan kekayaan dan ……….

Sekarang mari kita bahas. Mayoritas kita tentu akan dengan mudah menjawab:
1. ….dan Menangis
2. …dan Menghidupkan
3. …… dan Perempuan

Tapi bagaimana dengan no.4 …? Apakah jawabannya Kemiskinan …?

Untuk mengetahui jawabannya, mari kita lihat rangkaian firman Allah dalam Surah An-Najm ayat 43-45, dan 48, sebagai berikut:
Jawaban no 1:

ﻭَﺃَﻧَّﻪُ ﻫُﻮَ ﺃَﺿْﺤَﻚَ ﻭَﺃَﺑْﻜَﻰ
“dan Dia-lah yang menjadikan orang tertawa dan menangis.” (QS. An-Najm: 43)

Jawaban no 2:
ﻭَﺃَﻧَّﻪُ ﻫُﻮَ ﺃَﻣَﺎﺕَ ﻭَﺃَﺣْﻴَﺎ
“dan Dia-lah yang mematikan dan menghidupkan.” (QS. An-Najm: 44)

Jawaban no 3:
ﻭَﺃَﻧَّﻪُ ﺧَﻠَﻖَ ﺍﻟﺰَّﻭْﺟَﻴْﻦِ ﺍﻟﺬَّﻛَﺮَ ﻭَﺍﻟْﺄُﻧﺜَﻰ
“dan Dia-lah yang menciptakan berpasang-pasangan laki-laki dan perempuan. ” (QS. An-Najm: 45)

Jawaban no 4:
ﻭَﺃَﻧَّﻪُ ﻫُﻮَ ﺃَﻏْﻨَﻰ ﻭَﺃَﻗْﻨَﻰ
“dan Dia-lah yang memberikan kekayaan dan kecukupan.” (QS. An-Najm: 48)

Ternyata jawaban kita yg benar hanya pada no. 1-3 … sedangkan jawaban untuk no. 4 keliru dan kita sdh berburuk sangka kpd Allah

Subhanallah..
Sesungguhnya Allah Ta’ala hanya memberi Kekayaan dan Kecukupan kepada hamba-Nya.

Ternyata yang “menciptakan” Kemiskinan adalah diri kita sendiri.
Kemiskinan itu kita bentuk di dalam pola pikir kita sendiri.
Itulah hakikatnya, mengapa orang-orang yang senantiasa bersyukur; walaupun hidup pas-pasan ia akan tetap tersenyum dan merasa cukup, bukan merasa miskin.